Dalam dunia retorika, gaya bahasa merupakan elemen fundamental yang berfungsi untuk memperindah dan memperkuat penyampaian pesan. Istilah “gaya bahasa” atau style berasal dari bahasa Latin “stylus,” yang menunjuk pada alat tulis kuno. Perkembangannya mengarah pada pemahaman bahwa gaya bahasa mencakup kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan kata-kata secara indah. Menurut Keraf (2008), gaya bahasa adalah representasi dari penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis yang bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi audiens.
Majas, meskipun sering dianggap sinonim dengan gaya bahasa, sebenarnya merupakan salah satu komponen dari gaya bahasa itu sendiri. Majas berfungsi untuk memperkaya makna dan menambah keindahan dalam berkomunikasi. Dalam karya sastra, gaya bahasa dan majas memainkan peranan penting, karena keduanya berkontribusi terhadap daya tarik dan keefektifan pesan yang disampaikan. Pengertian gaya bahasa menurut beberapa ahli menunjukkan bahwa ia mencakup pemanfaatan kekayaan bahasa, penggunaan ragam tertentu untuk mencapai efek tertentu, dan karakteristik bahasa sekelompok penulis. Hal ini mengindikasikan bahwa gaya bahasa adalah alat yang sangat penting dalam mengekspresikan ide dan pengalaman penulis.
Lebih lanjut, majas dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, termasuk majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Setiap jenis majas memiliki fungsi dan tujuan tersendiri dalam menyampaikan pesan, baik dalam konteks sastra maupun komunikasi sehari-hari. Dengan memahami gaya bahasa dan majas, pembaca dapat lebih menghargai keindahan dan kedalaman dalam karya tulis serta komunikasi verbal.
Download File Format
